|
Bandar Udara Internasional Tân Sơn Nhất |
Akhirnya tiba juga tanggal 8 november 2012, dengan menggunakan penerbangan
air asia QZ 8234 saya berangkat dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta terminal III pukul 16:35 dan sampai di Bandar Udara Internasional Tân Sơn Nhất, Vietnam pukul 19:35 tidak ada perbedaan waktu antara Jakarta dengan Vietnam (GMT +7). Dalam perjalanan menuju Vietnam kebetulan teman sebangku saya orang Indonesia yang bekerja di Vietnam namanya pak Dogma.
Pak Dogma memberi tahu saya bahwa saya bisa naik bus dengan nomor 152 dari Bandar Udara Internasional Tân Sơn Nhất yang berhenti di stasiun yang terletak di depan Bến Thành Market di Ho Chi min bus ada dari jam 07:00 - 19:00 dengan harga 4000 vnd/orang dan + 4000 vnd untuk setiap tas, tetapi saya tiba 30 menit lebih lambat sehingga saya harus menggunakan taksi, dan menurut pak Dogma di Vietnam ada 2 taksi yang dapat menjadi rekomendasi yaitu taksi Vinasun dan Mailinh. Untungnya saya bertemu 5 orang teman dari Indonesia yang menuju ke Pham Ngu Lao jadi kami bisa patungan naik vinasun taxi kesana :D .
|
keadaan dalam vinasun taxi |
Vinasun taxi yang kami gunakan sama seperti mobil Toyota Inova kalau di Indonesia, tetapi yang berbeda adalah keberadaan pengemudinya di sebelah kiri. Sayangnya pak supir tidak bisa bahasa Inggris jadi selama perjalanan kami memakai bahasa Tarzan untuk berbicara dengan pak supir :D . Perjalanan dari Bandar Udara Internasional Tân Sơn Nhất menuju Pham Ngu Lao di distrik 1 memakan waktu sekitar 35 menit dengan biaya sebesar 140.000 vnd. oia di Ho Chi min pembagian wilayah mengunakan sistem distrik, ada distrik satu, dua, dan sebagainya. Hal ini memudahkan kami untuk mengetahui wilayah di mana kami tinggal.
|
Koniko Backpackers Hostel |
Sesampainya saya di Koniko Backpackers Hostel, saya melihat kamar yang sudah saya pesan melalui
air asiago adalah kamar jenis Mixed Dorm dengan luas 24 meter persegi yang isinya 10 orang. Berarti ada 5 Bunk Beds di dalam ruangan. Kamarnya dilengkapi dengan 2 kamar mandi dengan hot water; fasilitas Wi-Fi; loker pribadi; handuk dan AC. Kesan pertama saya adalah cukup nyaman. Oh iya harga rate kamar saya itu seharga 8 USD/malam/orang sudah termasuk Breakfast. Setelah selesai menaruh barang-barang saya di loker, saya melanjutkan perjalanan dengan teman-teman Indonesia menuju ke Bến Thành Market, perjalanan dari Koniko Backpackers Hostel menuju night market yang biasa disebut Bến Thành Market memakan waktu 10 menit, sesampainya di Bến Thành Market teman-teman dari Indonesia membeli makanan seperti cenil seharga 40.000 vnd.
|
Cenil made in Vietnam |
Aneka kerajinan khas Vietnam dijajakan di pasar yang buka mulai pukul 18.00 waktu setempat. Harga barang-barang di Bến Thành Market cukup terjangkau. Misalnya, gantungan kunci dan magnet untuk di kulkas yang di jual dengan harga 40.000 vnd/6 buah. Kuncinya adalah kita harus tega menawar hingga 70% dari harga semula :p .
|
Bến Thành Market |
Selesai berjalan dari Bến Thành Market kami berfoto-foto sejenak lalu kembali menuju hostel untuk persiapan pagi nanti, teman-teman saya dari Indonesia melakukan perjalanan travel ke Mũi Né untuk melihat gurun pasir seharga 30 USD/orang selama 2 hari dan mengginap di hotel berbintang sedangkan saya mempersiapkan segala sesuatunya karena besok pagi jam 08:30 saya harus pergi ke Siem Reap (Kamboja) dengan menggunakan bis Sorya Transport Co.,LTD selama 14 jam dengan harga 18 USD/orang.
1 komentar:
mas........kalo mau follow di bagian mana>??? *_'
Post a Comment